Tentang Alas Purwo
Kota berjarak 292 km dari ibukota Jawa Timur Surabaya ini memiliki banyak potensi lokal bertaraf internasional yang dikenal dengan segitiga berlian, segitiga ini merupakan campuran antara pantai dan area perhutanan yang berisikan flora dan fauna langka, yang paling terkenal dari Banyuwangi adalah Alas Purwo
Lokasi Alas Purwo
Secara geografis berlokasi di kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di perlintasan jalur antara Banyuwangi ke situbondo, dari arah Pelabuhan Ketapang dan kota Banyuwangi, kita harus menempuh jarak sekitar 14 km ke utara sebelum ditetapkan sebagai taman nasional.
Tempat ini berstatus suaka margasatwa di Banyuwangi Selatan seluas 13 43420 hektar 2 meter diatas permukaan laut di pulau Jawa, terdapat 580 jenis flora dan fauna Taman Nasional terbagi menjadi 4 zona, zona Inti, zona Rimba, zona pemanfaatan dan zona penyangga, fauna di Taman Nasional ini antara lain banteng rusa, babi hutan, Kijang, macan tutul dan biawak.
Terdapat pula 236 jenis burung jalak dan burung air, beberapa varian burung seperti ayam hutan, kangkareng, rangkok berat dan cekakak Jawa.
Sejarah Alas Purwo
Alas Purwo dipandang sebagai tanah awal mula atau sebuah situs penciptaan, disini banyak terdapat tempat untuk bersemedi setiap tanggal satu suro, masyarakat berbondong-bondong datang ke Taman Nasional Alas Purwo untuk melakukan semedi, masyarakat sekitar percaya jika di Alas Purwo terdapat istana tak kasat mata tempat berkumpulnya para jin dari seluruh pulau Jawa, cerita ini diperkuat dengan kondisi alam.
Sejarah Alas Purwo juga merupakan tempat pelarian rakyat Majapahit dari penyebaran agama Islam, hutan yang terkenal angker ini, dahulu kala merupakan kerajaan yang cukup besar peranannya situs kerajaan Purwo, bahkan hingga kini diyakini bahwa goa-goa di sini merupakan bekas kerajaan. Alkisah kerajaan Pura dikalahkan oleh kerajaan Mataram dan kerajaan Purwo masih ada hingga sekarang yang dapat melihat.
Aura mistis Alas Purwo
Wilayah misteri Alas Purwo penuh dengan aura mistis, langsung terasa ketika melihat rimbunnya pepohonan, menurut penglihatan orang awam, tempat ini hanyalah taman nasional yang kaya akan flora dan fauna, mata batin seseorang yang mampu melihat hal gaib akan Alas Purwo sangatlah berbeda, terdapat istana Jin yang menjadi tempat berkumpulnya para jin dari seantero nusantara, tempat berkumpulnya makhluk tak kasat mata di Alas Purwo adalah Goa, dan terdapat lebih dari 40 Goa.
Goa Astana
Paling terkenal banyak para Pertapa singgah di bawah ini untuk menuju ke Goa Astana, dari tempat pemberhentian kendaraan pribadi pengunjung harus berjalan sejauh kurang lebih 2 Km Menyusuri hutan yang dipenuhi dengan pohon bambu yang berdiri sejajar sepanjang jalan, di tengah rimbunnya pepohonan kami dapat mencium aroma dupa yang menyengat milik para Pertapa, ada sekitar 25 anak tangga yang harus dilewati, suasana mistis langsung terasa ketika memasuki pintu ke 2 tanpa penerangan, ditambah aroma dupa yang menusuk semakin menambah kesan angker.
Tak bisa dipungkiri ratusan bahkan Ribuan Orang telah datang ke goa ini untuk tujuan tertentu, puncaknya ketika mendekati tanggal satu suro semakin banyak orang yang datang ke goa astana, sehingga setiap sudutnya dipenuhi oleh orang yang sedang menjalankan ritual.
Di dalam buah terdapat benda seperti sebuah meja dengan bendera merah putih di sekitarnya, konon makna bendera merah putih ini lambang untuk mendatangi goa Astana untuk mencari ketenangan dan bermacam-macam, selain meminta berkah agar keinginannya agar tercapai, para pengunjung yang datang juga mencari benda pusaka seperti keris batu delima dan batu-batuan lainnya.
Salah satu yang paling dicari adalah keris jalak tilam Sari pusaka sepanjang 30 cm tanpa lakukan, ini diyakini dibuat ada yang salah pada 1186, Selain itu menurut cerita Japan saja, orang yang bertanya di bawah ini dan dalam mimpinya didatangi oleh seorang Ratu maka keinginannya akan terkabul.
Sendang Putri
Tak jauh dari goa Astana ada sebuah Sendang yang dinamakan Sendang Putri, tempat ini adalah tempat pemandian para bidadari dari pantai selatan mandi di Sendang ini tepat di Malam Satu Suro pukul 5 hingga 6 sore.
Makam Mbah Dowo
Satu-satunya tempat yang sering dikunjungi oleh mereka pelaku ritual di Alas Purwo sekitar 7meter ditemukan sekitar 1970-an sebuah benda pusaka berbentuk tombak tombak, ini milik Kampung bar, ada yang dititipkan kepada Suryo Bojonegoro untuk diserahkan kepada raja Klungkung sebagai alat untuk melawan seorang janda berilmu hitam bernama Calon Arang, akan tetapi Bojonegoro melanggar amanah dan membuka tempat pusaka ini, sebelum sampai di sana kelompok hari itu membuat tombak pusaka sepanjang 7 m kembali ke tanah tanpa bisa diambil kembali.
Konon pusaka yang ada di dalam makam ini memiliki kekuatan yang sangat tinggi sehingga menciptakan energi positif di sekitarnya, setiap hari banyak orang berkunjung ke makam Mbah Dowo untuk melakukan sebuah ritual yang diyakini nya, namun secara wujud nyata, tombak tersebut diyakini sudah tidak ada
Kisah kisah misterius situs Kawitan
Di Tengah kawasan alas purwo juga terdapat sebuah Candi bernama situs Kawitan, nama Kawitan ini sendiri berasal dari bahasa Jawa Kawi yang memiliki arti tua, cara masyarakat mempunyai kaitannya dengan Alas Purwo yang dipercaya sebagai tanah yang pertama kali ada saat penciptaan Tanah Jawa. Sekitar tahun 1967 oleh penduduk yang melakukan pembabatan hutan dan tidak sengaja menemukan gundukan tanah, dalam gundukan tanah ini ternyata terdapat bongkahan batu bata besar yang masih bertumpuk dan bentuknya persis seperti gapura kecil.
Membawa batu bata ini untuk dijadikan tungku dapur dan alat rumah masyarakat desa mengambil batu bata tersebut terkena musibah dan banyak yang menderita sakit, saat itu masyarakat berpendapat bahwa batu bata ini bukan batu bata biasa dan langsung dikembalikan ke tempat semula, situs Kawitan selalu diyakini sebagai tempat yang suci sehingga di dekatnya didirikan sebuah pura yang menjadi nama pura kawi telaga.
Pesugihan Alas Purwo
Tempat bersemedi ataupun mencari pesugihan di Alas Purwo itu adalah tentang pesugihan babi ngepet dan tuyul, Alas Purwo juga diyakini memiliki 9 Goa yang tak dapat dilihat secara kasat mata yang sulit ditempuh oleh kebanyakan orang, kabarnya banyak orang yang pergi ke Alas Purwo tidak kembali lagi, mitos yang berkembang menyebutkan jika, seseorang tersesat di Alas Purwo, maka kemungkinan untuk bisa pulang sangatlah kecil jika meninggal di dalam hutan maka jasadnya tidak akan ditemukan.
