Sejarah Pulau Jawa Serta Kerajaan Nusantara



sejarah-pulau-jawa
Menurut berbagai sumber tentang sejarah pulau jawa ada beberapa versi yang valid maupun tidak, golden blog akan mengulas dari sumber terpercaya menurut kitab-kitab kuno




Kisah Sejarah Pulau Jawa Yang Belum Banyak Diketahui





Sejarah pulau Jawa akan ditayangkan dalam Golden Blog, telah banyak orang ketahui bahwa Indonesia sering disebut sebagai negara berkepulauan. Maksud dari kata tersebut adalah Indonesia membuktikan dengan banyaknya memiliki pulau-pulau yang dimilikinya, bisa dilihat dari zaman keemasan kerajaan Nusantara, Meskipun Indonesia memiliki berbagai macam pulau yang juga tersebar di seluruh pelosok, namun yang lebih banyak diketahui adalah Indonesia memiliki lima pulau besar. Diantara kelima pulau terbesar di Indonesia yaitu seperti Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, dan juga Irian Jaya.




Apabila Anda ingin mengetahui bagaimana sejarah pulau Jawa maka simaklah penjelasannya berikut ini. Dibandingkan dengan pulau-pulau lain yang ada di Indonesia, pulau Jawa merupakan pulau yang paling banyak penduduknya. Berbagai faktor yang menjadikan alasan mengapa pulau Jawa memiliki penduduk terbanyak se-Indonesia.





Sejarah pulai Jawa yang melegenda dari Zaman Jawa kuno sampai terkini




Beberapa puluh tahun yang lalu pemerintah telah mengadakan program transmigrasi. Program ini bertujuan untuk meratakan jumlah penduduk di Indonesia. Sehingga, beberapa masyarakat yang tinggal menetap di pulau Jawa khususnya maka dipindahkan ke pulau-pulau yang lain seperti Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Irian, dan juga pulau kecil lainnya.




Saat ini yang menjadi alasan mendasar mengapa pulau Jawa memiliki kepadatan penduduk adalah ada kaitannya dengan letak ibu kota yang berada di Jakarta. Banyak masyarakat yang mengadukan nasibnya di pulau Jawa sehingga masyarakat mengandalkan pulau Jawa sebagai tempat mencari penghasilan dan kehidupan.




Asal Usul Sejarah Pulau Jawa





Menurut sumber yang terpercaya mengatakan bahwa Sejarah pulau Jawa diperkirakan telah terbentuk sekitar 60 juta tahun yang lalu di zaman pra-tersier. Dahulu kala banyak sekali yang mengatakan bahwa pulau Jawa tergabung dengan benua besar yang bernama superbenua Pangea.




Sebagai bukti atau metode yang bisa digunakan saat ini untuk mengetahui umur salah satu pulau yaitu dengan melihat dari struktur batuan dasar yang terdapat di pulau tersebut. Nah, apabila melihat dari susunan dasar batuan yang ada di pulau Jawa maka diperkirakan Sejarah pulau Jawa memiliki umur yang berbeda-beda.




Untuk pulau Jawa bagian Barat maka diperkirakan telah terbentuk sekitar 145 hingga 65 juta tahun yang lalu. Dan ternyata pulau Jawa merupakan bagian dari Sundaland Core atau biasa disebut sebagai paparan sunda.




Berbeda dengan keberadaan pulau Jawa bagian Timur diperkirakan bahwa dahulu kala adalah bagian dari benua Australia. Selain itu, bagian timur pulau Jawa disebut telah menabrak pulau Jawa bagian barat. Jika dikira-kira bahwa proses penabrakan tersebut diperkirakan telah terjadi 100 hingga 70 juta tahun yang lalu, sampai dengan proses penabrakan dari kedua bagian pulau tersebut terpisah menjadi pulau Jawa seperti saat ini.




Kesimpulan Sejarah Pulau Jawa





Bisa ditarik kesimpulan bahwa untuk mengetahui sejarah pulau Jawa bahwa di dalam pulau Jawa tersebut terbentuk dari dua lempeng bagian barat dan bagian timur. Dari kedua lempeng tersebut memiliki umur yang berbeda, lebih tua lempeng bagian barat. Untuk batas kedua lempeng berada di bawah sungai Luk Ulo yang berada di Kebumen, batasan tersebut menyeberangi laut Jawa sampai dengan memiliki batas akhir di Pegunungan Meratus.








Zaman Keemasan Kerajaan Islam Nusantara





Samudera Pasai






sejarah pulau jawa terkait dengan kerajaan samudera pasai




Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki sejarah panjang. Dimulai dari zaman kerajaan, zaman penjajahan, hingga zaman kemerdekaan, Indonesia memiliki segudang cerita yang patut untuk kita ingat sebagai bahan refleksi tentang bagaimana negara kita tercinta bertahan sampai sekarang. Apalagi jika Anda seorang siswa yang memiliki tanggung jawab untuk mencari ilmu, sejarah perjalanan Indonesia harus diketahui sebagai bekal untuk menyongsong masa depan.




Pada zaman kerajaan, Indonesia sendiri memiliki beberapa kerajaan besar yang tersebar dari Sabang sampai ke Merauke. Kerajaan ini pun memiliki filosofi dan cara pandang tersendiri terhadap masa depan mereka pada saat itu. Sejarah pulau Jawa dari beberapa kerajaan di Indonesia, banyak dari mereka yang menggunakan Hindu dan Budha sebagai agama resmi. Dalam perkembangannya, saat para orang-orang dari Timur Tengah melakukan ekspedisi dan berlayar ke Indonesia, mereka pun membawa pengaruh Islam. Alhasil, beberapa kerajaan pun menggunakan agama Islam sebagai agama resmi mereka.




Samudra Pasai adalah kerajaan islam pertama di Indonesia yang didirikan oleh Mizamuddin Al Kamil pada tahun 1267. Nizamuddin Al Kamil merupakan seorang pemimpin sebuah angkatan laut yang berasal dari Mesir. Saat dia berlabuh di pantai utara Sumatera, tepatnya di daerah Lhokseumawe, dia mulai menguasai perdagangan rempah dan lada. Untuk itu, dia pun mulai mendirikan kerajaan Islam guna memperluas pengaruhnya.




Masa Keemasan Kerajaan Samudera Pasai





Setelah sempat menjadi raja pertama di kerajaan Samudera Pasai, Izamuddin Al Kamil pun wafat. Setelahnya, muncul beberapa raja penerus yang tak hanya memastikan Samudera Pasai tetap berjalan, tetapi mencapai puncak zaman kejayaan. Di bawah ini merupakan zaman keemasan kerajaan Samudera Pasai di bawah kepemimpinan beberapa raja.




  • Sultan Malik Al Saleh 




Raja ini memimpin Samudera Pasai mulai dari tahun 1267 hingga ke tahun 1297. Pada saat itu, raja yang memiliki nama asli Meurah Silu ini berhasil memimpin pasukannya untuk menguasai Selat Malaka. Selat yang menjadi perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia ini merupakan sebuah posisi krusial karena menjadi pusat perdagangan internasional yang banyak disinggahi oleh pelayar dari seluruh dunia. Pada zaman tersebut, kerajaan Samudera Pasai berhasil menjadi eksportir lada, sutra, dan juga kapur barus kelas internasional.




  • Sultan Muhammad Az Zahir




Pasca lengsernya Sultan Malik Al Saleh karena kematiannya di tahun 1297, Sultan Muhammad Az Zahir yang merupakan putra dari mendiang sang raja naik tahta. Pada masa kepemimpinannya, ia berhasil mempertahankan Selat Malaka sebagai pusat perdagangan internasional. Tak hanya itu saja, sang raja muda ini juga memperkenalkan koin emas sebagai mata uang untuk pertama kalinya. Ya, kerajaan Islam ini menggunakan Dirham sebagai mata uang resmi.




Mata uang Dirham memiliki diameter 10 mm dengan berat tak kurang dari 1 gram. Desainnya sederhana, tapi cukup kompleks karena kedua sisi koin memiliki ukiran. Pada satu sisi, koin emas ini memiliki tulisan Muhammad Malik Al Zahir sedangkan di baliknya, terdapat tulisan Al Sultan al Adil yang merupakan pengingat bahwa seorang sultan harus adil terhadap rakyatnya.




  • Sultan Mahmud Malik Az Zahir




Selanjutnya, tahta kerajaan berlanjut ke tangan Sultan Mahmud Malik Az Zahir yang menegaskan bahwa Samudera Pasai merupakan sebuah kerajaan yang memiliki perdagangan yang maju dan diperhitungkan di kancah internasional. Tak hanya beroperasi di Selat Malaka saja, kerajaan ini juga menjalin kerjasama dengan China dengan melakukan impor beberapa jenis barang dari sana. Akan tetapi masa kepemimpinan Sultan Mahmud Malik Az-Zahir tidak terlalu lama, yakni pada medio 1326 hingga 1345 saja.




Faktor Kemajuan Kerajaan Samudera Pasai





Kerajaan Samudera Pasai berhasil mencapai puncak zaman kejayaan dipengaruhi oleh beberapa hal. Tentu, kesuksesannya tidak lepas dari tangan dingin para pemimpin (raja) yang berhasil menyebarkan pengaruhnya ke beberapa wilayah. Berikut ulasan lengkapnya!




  • Aspek Perdagangan




Salah satu aspek penting zaman keemasan Islam nusantara di era kerajaan Samudera Pasai adalah kepiawaian mereka dalam menjalin kerjasama di bidang perdagangan. Berada di dekat Selat Malaka, mereka memiliki koneksi yang apik dengan beberapa pedagang dari berbagai negara, termasuk dari wilayah Timur Tengah seperti Arab, Persia, dan juga Gujarat.




  • Aspek Ekonomi




Kerajaan Samudera Pasai juga piawai dalam melihat kondisi pasar. Saat itu, bangsa Eropa baru mengenal rempah-rempah dan raja Samudera Pasai saat itu mengandalkan Lada sebagai komoditas utama yang dijual kepada para pedagang dari Eropa. Selain lada, beberapa jenis komoditas seperti sutra dan kapur barus juga menjadi penunjang aspek ekonomi.




  • Pertahanan Maritim yang Kuat





kekuatan Maritim Samudera Pasai pada saat itu menjadi yang terkuat sebelum adanya kerajaan Maja Pahit




Aspek terakhir yang juga menjadi kunci kesuksesan kerajaan Samudera Pasari adalah pasukan maritim yang kuat. Berada di pesisir utara pulau Sumatra, berbatasan langsung dengan beberapa negara sekaligus di Selat Malaya, kerajaan Samudra Pasai memiliki pasukan maritim yang kuat sehingga bisa menguasai Selat Malaka sebagai pusat perdagangan internasional pada saat itu. Tanpa pasukan maritim yang kuat, mustahil bagi kerajaan ini bersaing dengan kerajaan lain yang lebih kuat dari negara lain.




Itulah beberapa penjelasan zaman keemasan kerajaan Islam nusantara, khususnya kerajaan Samudera Pasai yang merupakan kerajaan islam pertama yang berdiri di Indonesia. Setelahnya, beberapa kerajaan islam bermunculan di pulau Jawa dan pulau lainnya. Meskipun tidak memiliki pengaruh yang terlalu besar dalam percaturan politik di Indonesia yang saat  itu masih terpecah menjadi beberapa kerajaan Hindu dan Budha, tapi kerajaan islam menjadi cikal bakal negara kita hingga saat ini.








Zaman Keemasan Kerajaan di Pulau Jawa





Kerajaan Majapahit






Kerajaan Pulai Jawa
kerajaan Majapahit yang juga menjadi penanda zaman keemasan kerajaan sejarah pulau Jawa.




Jika ditarik mundur ke belakang, Indonesia yang memiliki beragam corak dan budaya dari berbagai suku ini sebenarnya berasal dari para leluhur mereka. Pada zaman dahulu, Indonesia yang belum bersatu merupakan negara yang terdiri dari beberapa kerajaan. Namun sayangnya, beberapa kerajaan tersebut tidak memiliki cara pandang yang sama tentang bagaimana kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, kekuasaan merupakan sebuah hal yang sensitif. Sehingga tidak heran jika banyak kerajaan yang justru saling serang dan berebut kekuasaan satu sama lain.




Meski pada saat itu sempat terjadi pertumpahan darah akibat perebutan kekuasaan, ada zaman Keemasan kerajaan di pulau jawa dimana Indonesia hampir pernah terbentuk. Adalah kerajaan Majapahit yang mengharumkan nama bangsa sebagai kerajaan terbesar di Indonesia. Tak hanya itu saja, pada salah satu periode keemasan zaman kerajaan Majapahit, wilayah lain seperti Malaysia, Singapura, dan bahkan sebagian kecil Australia hampir pernah dikuasai oleh pasukan kerajaan Majapahit.





Dalam sejarah pulau Jawa, Sumatera masih Menjadi satu hingga akhirnya terpisah oleh letusan gunung Krakatau




Dalam perjalanannya, ada beberapa momen kesuksesan kerajaan Majapahit yang juga menjadi penanda zaman keemasan kerajaan di pulau Jawa. Berikut rangkuman perjalanan kerajaan Majapahit dalam mencapai puncak kesuksesannya.




Awal Mula Kerajaan Majapahit





Adalah Raden Wijaya, seseorang yang mendirikan kerajaan Majapahit sekaligus menjadi raja pertama. Raden Wijaya memimpin mulai dari tahun 1293 hingga tahun 1309. Pada saat itu, Hindu dipilih sebagai agama resmi kerajaan yang dianut oleh raja dan seluruh rakyatnya. Raden Wijaya memilih Mojokerto sebagai pusat pemerintahan.




Kejayaan di Era Gajah Mada






zaman-keemasan
Patih Gajah Mada memperluas kerajaan hingga mencapai Asia Tenggara dalam sejarah Pulau Jawa




Raden Wijaya dikenal sebagai pendiri kerajaan Majapahit, tetapi puncak kejayaan justru terjadi saat tampuk kepemimpinan dipegang oleh Raja Hayam Wuruk. Dengan menggunakan gelar Rajasanagara, ia menjadi sosok yang sukses menyulap kejayaan Majapahit. Hal ini tak lepas dari campur tangan Mahapatih Gajah Mada. Patih Gajah Mada dikenal dengan sumpah Amukti Palapa, yang berbunyi kira-kira seperti ini "Tidak akan memakan buah Palapa sebelum saya bisa menyatukan seluruh Nusantara". Inilah yang menjadi cikal bakal kejayaan kerajaan Majapahit.




Pasukan Maritim Terkuat di Asia Tenggara





Nusantara yang merupakan sebuah nagari kepulauan mendorong kerajaan Majapahit untuk memiliki armada laut yang kuat. Jika dibandingkan dengan kerajaan yang ada pada masa itu, kerajaan Majapahit memiliki pasukan maritim yang paling kuat. Bahkan negara tetangga pun segan akan kekuatan yang dimiliki oleh Patih Gajah Mada. Kekuatan maritim juga menjadi keunggulan dari kerajaan Majapahit hingga akhirnya memiliki wilayah kerajaan yang sangat besar, bahkan terbesar pada saat itu. Kekuatan maritim kerajaan Majapahit tercatat dalam catatan para penjelajah laut seperti Johan de Marignolli, Rahib Odrico, hingga Ibnu Battuta.




Wilayah Kerajaan yang Sangat Luas





Jika biasanya sebuah kerajaan memiliki wilayah yang tidak terlalu luas karena hanya bisa menaklukan wilayah di sekitarnya saja, beda ceritanya dengan kerajaan Majapahit. Didukung dengan pasukan maritim terkuat dan keberanian patih Gajah Mada, kerajaan Majapahit berhasil menaklukan beberapa wilayah di kepulauan lain di nusantara. Di era Hayam Wuruk, kerajaan Majapahit memiliki wilayah hingga ke Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Papua, kepulauan Nusa Tenggara, bahkan hingga Singapura dan sebagian kecil pulau-pulai di Filipina.




Ekonomi yang Kuat





Tak hanya memiliki kekuatan maritim yang kuat, kerajaan Majapahit juga menjadi pusat perdagangan antar kerajaan dan menjadikannya memiliki kekuatan ekonomi di atas rata-rata. Pada masanya, kerajaan Majapahit menjalin kerjasama dengan beberapa pedagang besar dari luar Indonesia. Banyak saudagar dari China dan India datang ke Indonesia berkat sistem perekonomian yang kuat. Saudagar datang untuk membeli rempah-rempah seperti lada, pala, hingga kain dan garam. Di saat yang bersamaan, kerajaan Majapahit membeli barang dari negara tetangga seperti perak, emas, porselen, hingga kain sutra.




Menggunakan Mata Uang dari bahan Logam





Berkat kekuatan ekonomi yang baik, masyarakat yang semakin makmur, dan rasa aman tentram karena memiliki pasukan yang sangat kuat, kerajaan Majapahit pun menjadi kerajaan yang sangat maju. Bahkan saat itu mereka mulai menggunakan mata uang dari bahan logam sebagai alat tukar yang sah dan resmi dari kerajaan. Uang logam tersebut digunakan dalam berbagai jenis transaksi, baik di dalam ataupun di luar negeri. Ini menjadi indikator bahwa kerajaan Majapahit memiliki pemerintahan yang baik dan tertata.




Sastra pun Maju





Tak hanya sisi ekonomi dan pertahanan saja yang menjadi nilai plus kerajaan Majapahit, di tengah-tengah aspek politik, ekonomi, dan militer, ada banyak karya sastra lahir di zaman ini. Karya sastra seperti Negarakartagama buatan Mpu Prapanca dan juga cerita Sutasoma karya Mpu Tantular mreupakan sebuah naskah sastra paling popular pada zamannya. Ada pula naskah Sundayana dan naskah Pararaton yang menjadi saksi kedigdayaan sastra di zaman kerajaan Majapahit. Dalam naskah tersebut pun terselip cerita kandasnya Raja Hayam Wuruk dalam usahanya mempersunting Dyah Pitaloka Citraresmi.




Hubungan yang Baik dengan Kerajaan di Luar Nusantara





Fakta lain yang menunjukkan zaman keemaasan kerajaan di pulau Jawa adalah kerja sama yang baik dengan kerajaan di luar nusantara. Majapahit memang memiliki hubungan yang sangat baik dengan kerajaan lain di Kemboja, Burma, Champa, Siam, hingga Vietnam. Beberapa kerajaan di Tiongkok juga menjadi mitra perdagangan dan politik bagi kerajaan Majapahit.




Melihat beberapa poin-poin tersebut, zaman keemasan kerajaan di pulau Jawa terjadi saat Majapahit mulai berdiri. Akan tetapi dalam perjalanannya, Sejarah pulau Jawa kerajaan Majapahit yang besar dan digdaya itu pun akhirnya runtuh setelah pergantian tampuk kekuasaan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Pulau Jawa Serta Kerajaan Nusantara"

Posting Komentar